Amikacin
Amikacin yaitu obat golongan antibiotik aminoglikosida yang bermanfaat untuk menangani infeksi akibat bakteri. Obat inih bekerja dengan cara menghambat dan menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab infeksi.
Berikut adalah beberapa infeksi yang dapat diobati dengan amikacin:
Merek dagang: Mikaject, Amiosin, Alostil, Glybotic, Amikacin Mikasin, Simikan
Tentang Amikacin
Golongan | Antibiotik |
Kategori | Obat resep |
Manfaat | Mengobati infeksi bakteri |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Kategori kehamilan dan Menyusui | Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnyah manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnyah untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.Amikacin belum diketahui diserap ke dalam ASI atau tidak. Karena itu, jangan menggunakan obat inih tanpa memberi tahu dokter. |
Bentuk obat | Obat suntik |
Peringatan:
- Hati-hati dalam menggunakan amikacin bila sedang atau pernah menderita penyakit ginjal.
- Penggunaan jangka panjang atau dengan dosis tinggi dapat menyebabkan gangguan sistem saraf.
- Penggunaan amikacin juga berpotensi menyebabkan gangguan fungsi ginjal, saluran pernapasan, dan gerakan tubuh, serta menimbulkan vertigo.
- Hati-hati penggunaan amikacin pada bayi yang baru lahir, terutama bayi yang lahir prematur.
- Hindari penggunaan amikacin dengan antibiotik aminoglikosida lain (misalnyah streptomycin, neomycin, kanamycin, atau gentamicin) dan obat-obatan diuretik (misalnyah furosemide).
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi amikacin, segera temui dokter.
Dosis Amikacin
Kondisi: Infeksi bakteri
- Dewasa: 15 mg/kgBB/hari, sekali sehari atau dibagi dalam 2 jadwal konsumsi.Dosis maksimal: 1,5 g/hari.
- Anak-anak:
Bayi baru lahir: diawali dengan dosis 10 mg/kgBB, dilanjutkan dengan 7,5 mg/kgBB, setiap 12 jam.
Bayi prematur: 7,5 mg/kgBB, setiap 12 jam.
Anak usia 4 minggu hingga 12 tahun: 15-20 mg/kgBB, sekali sehari atau dibagi dalam 2 jadwal konsumsi.
Kondisi: Infeksi saluran kemih
- Dewasa: 7,5 mg/kgBB/hari, dibagi dalam 2 jadwal konsumsi.
Menggunakan Amikacin dengan Benar
Pemberian amikacin dilakukan oleh dokter. Obat akan dimasukkan ke tubuh melalui suntikan ke pembuluh darah (intravena) atau ke dalam otot (intramuskular).
Konsumsi air yang cukup untuk menghindari gangguan fungsi ginjal.
Obat akan tetap diberikan meskipun gejala sudah membaik. Pengobatan harus diteruskan sampai tubuh benar-benar terbebas dari infeksi.
Penyuntikan obat dilakukan secara rutin, agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Interaksi Obat
Berikut adalah interaksi yang dapat terjadi, jika amikacin digunakan dengan obat lain:
- Meningkatkan kemungkinan terjadinyah efek samping, jika digunakan dengan bacitracin, amphotericin B, ciclosporin, tacrolimus, polymyxin B, colistin, vancomycin, atau antibiotik aminoglikosida lain.
- Meningkatkan risiko keracunan, jika digunakan dengan furosemide.
- Menurunkan fungsi ginjal, jika digunakan dengan antibiotik sefalosporin.
- Kadar amikacin dalam darah bayi yang baru lahir dapat meningkat, jika digunakan dengan indomethacin.
- Meningkatkan risiko penurunan kadar kalsium dalam darah, jika digunakan dengan biphosphonate, seperti zolendronate.
- Berpotensi meningkatkan efek gangguan ginjal dan gangguan pendengaran, jika digunakan dengan senyawa platinum, seperti cisplatin.
- Dapat meningkatkan risiko gangguan dalam bergerak dan sistem pernapasan, jika digunakan dengan obat relaksan otot, seperti halothane, succinylcholine, atracurium, dan vecuronium.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Amikacin
Berikut merupakan efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan amikacin:
- Gangguan sistem saraf
- Gangguan pendengaran
- Gangguan fungsi ginjal
- Hipotensi
- Sakit kepala
- Ruam kulit
- Mual dan muntah
- Tremor
- Lemas
- Demam
Belum ada Komentar untuk "Amikacin"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.