Cataflam
Cataflam bermanfaat untuk meredakan rasa sakit, seperti sakit gigi dan nyeri haid. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, sirup kering, dan sirup tetes.
Bahan utama Cataflam adalah diclofenac potassium atau kalium diklofenak, yang berfungsi mengurangi zat pencetus reaksi peradangan dan rasa sakit, yaitu prostaglandin. Dengan begitu, Cataflam dapat meredakan keluhan-keluhan nyeri, seperti nyeri haid dan sakit gigi, serta mengatasi penyakit peradangan, seperti osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.
Produk Cataflam
Cataflam dikemas dalam bentuk tablet, sirup, atau sirup kering. Produk-produk Cataflam yang terdapat di Indonesia adalah:
- Cataflam 50 mg, berbentuk tablet dan tiap tabletnyah mengandung diclofenac potassium 50 mg.
- Cataflam 25 mg, berbentuk tablet dan tiap tabletnyah mengandung diclofenac potassium 25 mg.
- Cataflam Fast 50 mg, berbentuk sirup kering dan tiap 1 sachet mengandung diclofenac potassium 50 mg.
- Cataflam D 50 mg, berbentuk tablet yang dilarutkan dan tiap tabletnyah mengandung diclofenac sodium 50 mg.
- Cataflam Drops, berbentuk sirup tetes dan tiap mL mengandung diclofenac sodium 15 mg.
Tentang Cataflam
Bahan Aktif | Diclofenac potassium dan diclofenac sodium |
Golongan | Obat antiinflamasi nonsteroid |
Kategori | Obat resep |
Manfaat | Mengatasi nyeri, seperti nyeri haid dan sakit gigi, dan penyakit peradangan, seperti osteoarthritis dan rheumatoid arthritis. |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Kategori Kehamilan dan Menyusui | Usia kehamilan trimester 1-2: Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanyah efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanyah boleh digunakan jika besarnyah manfaat yang diharapkan melebihi besarnyah risiko terhadap janin. Usia kehamilan trimester 3: Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnyah manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnyah untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa. Cataflam dapat terserap ke dalam ASI, namun efek Cataflam terhadap bayi belum diketahui dengan pasti. Jika ingin menggunakan Cataflam pada menyusui, konsultasikan dengan dokter umum / dokter spesialis risiko dan manfaatnyah terlebih dahulu. |
Bentuk obat | Tablet, sirup, sirup kering |
Peringatan:
- Cataflam dapat meningkatkan risiko terjadinyah penyakit jantung dan stroke, serta penyakit saluran pencernaan, seperti tukak lambung. Oleh karena itu, hindari mengonsumsi Cataflam jika berisiko atau pernah mengalami penyakit-penyakit tersebut.
- Hati-hati menggunakan Cataflam pada lansia, karena lebih berisiko menimbulkan efek samping.
- Hindari menggunakan Cataflam jika memiliki alergi terhadap obat antiinflamasi nonsteroid.
- Konsultasikan dengan dokter umum / dokter spesialis sebelum mengonsumsi Cataflam jika menderita asma, penyakit ginjal, atau penyakit liver.
Dosis Cataflam
Cataflam harus dikonsumsi sesuai dengan petunjuk dokter. Tergantung kegunaannya, Cataflam umumnyah dikonsumsi dengan dosis 25-100 mg sebanyak 1-4 kali sehari. Dosis maksimum Cataflam dalam sehari adalah 150-200 mg.
Menggunakan Cataflam dengan Benar
Ikuti petunjuk dokter umum / dokter spesialis dengan benar pada saat mengonsumsi Cataflam. Jangan menambah atau mengurangi dosis Cataflam tanpa petunjuk dari dokter.
Cataflam diminum setelah makan dengan segelas air. Hindari meminum Cataflam saat perut kosong untuk mencegah sakit maag. Jika muncul efek samping saat menggunakan Cataflam, segera hubungi dokter.
Cataflam Fast dan Cataflam D perlu dilarutkan ke dalam 60 m air terlebih dahulu sebelum diminum.
Simpan Cataflam di tempat sejuk dan kering serta terhindar dari sinar matahari. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Cataflam dengan Obat Lain
Cataflam dapat menimbulkan interaksi jika dikonsumsi bersama obat lain. Berikut adalah beberapa interaksi yang dapat terjadi:
- Meningkatkannyah risiko luka dan perdarahan pada saluran pencernaan, jika dikonsumsi bersama obat kortikosteroid.
- Meningkatkannyah risiko stroke dan serangan jantung, jika dikonsumsi bersama digoxin.
- Meningkatkannyah risiko hiperkalemia, jika dikonsumsi bersama obat ACE inhibitor, ciclosporin, diuretik, dan tacrolimus.
- Meningkatnyah efek samping Cataflam, jika dikonsumsi bersamaan dengan digoxin, lithium, methotrexate, dan phenytoin.
- Berkurangnyah efektivitas Cataflam, jika dikonsumsi bersama dengan obat cholestyramine.
Efek Samping Cataflam
Beberapa efek samping yang dapat muncul pada saat mengonsumsi Cataflam adalah:
- Sakit maag
- Mual
- Sembelit
- Sakit kepala
- Diare
Edema atau pembengkakan tubuh akibat penumpukan cairan
Segera hubungi dokter umum / dokter spesialis jika muncul efek samping yang serius, seperti:
Belum ada Komentar untuk "Cataflam"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.