Fluconazole
Fluconazole yaitu obat yang digunakan untuk mengobati candidiasis. Bagian tubuh yang bisa terinfeksi oleh jamur inih meliputi vagina, mulut, tenggorokan, kerongkongan, rongga perut, paru, saluran kemih, dan aliran darah.
Fluconazole juga bermanfaat untuk mengobati meningitis yang disebabkan jamur Cryptococcus (cryptococcal meningitis). Selain itu, obat inih juga mampu mencegah infeksi jamur pada pasien yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, seperti pasien yang menjalani kemoterapi atau radioterapi, setelah transplantasi sumsum tulang, serta penderita AIDS.
Fluconazole bekerja menghentikan atau menghambat pertumbuhan jamur dengan menghambat enzim pertumbuhan pada jamur.
Merek obat: Diflucan, Cryptal, FCZ Infusion, Fluxar, Kifluzol, Zemyc, Candipar, Quazol, Fluconazole, Fludis, Govazol, Flucoral, Fungoz, Fuzolan, Fioflucan
Tentang Fluconazole
Golongan | Antijamur |
Kategori | Obat resep |
Manfaat | Menghentikan atau menghambat pertumbuhan jamur Candida dan Crytococcus |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnyah manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnyah untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.Fluconazole berisiko menimbulkan keguguran. Fluconazole dapat diserap ke dalam ASI. Oleh karena itu, ibu menyusui disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter umum / dokter spesialis sebelum mengonsumsi obat ini, agar dokter umum / dokter spesialis dapat mempertimbangkan antara manfaat dengan risikonya. |
Bentuk obat | Tablet, kapsul, dan suntik |
Peringatan:
- Harap berhati-hati jika memiliki riwayat gangguan ginjal, gangguan hati, kanker, AIDS, gangguan irama jantung, serta gangguan keseimbangan elektrolit.
- Berhati-hatilah jika baru saja melalui prosedur pembedahan, termasuk operasi gigi.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika sedang atau berencana menggunakan obat tertentu, termasuk suplemen dan produk herba. Dokter mungkin akan mengubah dosis atau memantau kondisi pasien terhadap kemungkinan munculnyah efek samping.
- Fluconazole dapat menyebabkan pusing. Jangan mengendarai kendaraan atau mengoperasikan mesin selama menggunakan obat ini.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah menggunakan fluconazole, segera temui dokter.
Dosis Fluconazole
Dosis obat fluconazole berbeda-beda untuk setiap pasien. Berikut inih adalah dosis umum penggunaan obat fluconazole untuk beberapa kondisi tertentu:
Bentuk obat: suntik intravena (infus) dan tablet/kapsul
- Pencegahan infeksi jamur pada pasien dengan gangguan sistem kekebalan tubuh
Dewasa: 50-400 mg per hari.
Anak-anak:
Usia anak <2 minggu: 3-12 mg/kgBB, 3 hari sekali
Usia anak 2-4 minggu: 3-12 mg/kgBB, 2 hari sekali.
Usia anak >4 minggu, 3-12 mg/kgBB, sekali sehari.
- Cryptococcal meningitis dan candidiasis sistemik (aliran darah)
Dewasa: Dosis awal adalah 400 mg pada hari pertama. Dosis selanjutnya: 200-400 mg, sekali sehari. Dosis pada pasien AIDS: 100-200 mg, sekali sehari. Durasi pengobatan tergantung pada respons klinis, biasanyah 6-8 minggu pada pasien cryptococcal meningitis.
Anak-anak:
Usia <2 minggu: 3-12 mg/kgBB, 3 hari sekali.
Usia anak 2-4 minggu: 3-12 mg/kgBB, 2 hari sekali.
Usia anak >4 minggu: 3-12 mg/kgBB, sekali sehari.
Bentuk obat: tablet atau kapsul
- Superficial mucosal candidiasis
Dewasa: 500-100 mg, sekali sehari. Untuk penderita oropharingeal candidiasis, pengobatan berlangsung selama 7-14 hari. Untuk penderita athropic oral candidiasis selama 14 hari, sedangkan penderita esofagitis selama 14-30 hari.
Anak-anak:
Anak usia <2 minggu: dosis awal 6 mg/kgBB. Dosis lanjutan 3 mg/kgBB, 3 hari sekali.
Anak usia 2-4 minggu: dosis awal 6 mg/kgBB. Dosis lanjutan 3 mg/kgBB, 2 hari sekali.
Anak usia >4 minggu: dosis awal 6 mg/kgBB. Dosis lanjutan 3 mg/kgBB, sekali sehari.
- Jamur kulit dan panu
Dewasa: 50 mg, sekali sehari, sampai 6 minggu.
- Candidal balanitis (penis) dan vaginal candidiasis
Dewasa: 150 mg dosis tunggal.
Menggunakan Fluconazole dengan Benar
Gunakan fluconazole sesuai anjuran dokter umum / dokter spesialis dan keterangan pada label kemasan.
Jangan berhenti menggunakan obat inih sebelum jangka waktu yang telah ditentukan dokter, meskipun infeksi terlihat sudah sembuh. Hal inih dilakukan untuk mencegah jamur tumbuh kembali.
Usahakan untuk menggunakan fluconazole secara rutin pada jam yang sama setiap hari. Hal inih dilakukan untuk memaksimalkan efek obat.
Bagi pasien yang lupa menggunakan fluconazole, disarankan segera melakukannyah begitu teringat jika jeda dengan jadwal penggunaan berikutnyah tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Simpanlah fluconazole di suhu ruangan dalam wadah tertutup sehingga jauh dari jangkauan anak-anak dan paparan sinar matahari secara langsung.
Umumnya, pasien akan merasa lebih baik setelah beberapa hari sejak masa pengobatan dengan fluconazole dimulai. Jika gejala tidak membaik atau justru semakin memburuk, segera hubungi dokter.
Interaksi Fluconazole dengan Obat Lainnya
Berikut inih adalah beberapa interaksi yang mungkin dapat terjadi jika menggunakan fluconazole bersama dengan obat lainnya:
- Kadar fluconazole dalam darah dapat meningkat 40% jika digunakan dengan hydrochlorothiazide.
- Kadar warfarin dalam darah dapat meningkat karena fluconazole menghambat proses metabolisme warfarin.
- Fluconazole dapat meningkatkan konsentrasi atau kadar obat-obatan tertentu dalam darah, sehingga risiko terjadinyah efek samping dapat meningkat. Obat-obatan tersebut adalah:
- Fluconazole dapat meningkatkan kadar ciclosporin dalam darah pada pasien transplantasi ginjal.
- Kadar fluconazole dapat berkurang jika digunakan bersamaan dengan rifampicin.
- Fluconazole dapat meningkatkan risiko nephrotoxicity, yaitu gangguan fungsi ginjal, jika digunakan dengan tacrolimus.
- Fluconazole dapat meningkatkan risiko aritmia jika digunakan dengan cisapride dan erythromycin.
Efek Samping Fluconazole
Efek samping yang umumnyah muncul setelah menggunakan fluconazole, antara lain adalah:
Sakit kepala.- Nyeri perut.
- Perubahan pada indra pengecap.
- Diare.
Segera hubungi dokter umum / dokter spesialis jika mengalami efek samping yang meliputi:
- Sakit kepala yang disertai nyeri di bagian dada, pingsan, atau jantung berdebar.
Kejang.- Mudah mengalami perdarahan atau memar.
- Gangguan hati yang ditandai dengan kulit atau mata menguning, urine berwarna gelap, mual, dan kehilangan nafsu makan.
Jika mengalami tanda alergi terhadap reaksi fluconazole, seperti gatal, sesak napas, serta pembengkakan di wajah, lidah, bibir, atau tenggorokan, maka segera hubungi dokter umum / dokter spesialis atau tim medis untuk mendapatkan penanganan darurat.
Belum ada Komentar untuk "Fluconazole"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.