Kotrimoksazol
Kotrimoksazol adalah kombinasi antibiotik yang terdiri dari trimethoprim dan sulfamethoxazole. Obat inih digunakan untuk menangani infeksi yang disebabkan oleh bakteri, seperti bronkitis, otitis media, dan infeksi saluran kemih. Selain itu, kotrimoksazol juga dapat digunakan untuk menangani dan mencegah pneumocystis carinii pneumonia (PCP) pada pasien dengan daya tahan tubuh turun, seperti penderita HIV/AIDS. Obat inih bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri di dalam tubuh.
Kotrimoksazol tidak bisa digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti flu. Konsultasikan dengan dokter umum / dokter spesialis sebelum menggunakan obat ini.
Merek dagang: Ratrim, Fasiprim, Bactrizol, Hufacid, Licoprima, Novatrim, Primavon, Etamoxul, Erphatrim, Omegtrim, Bactrim, Sanprima
Tentang Kotrimoksazol
Jenis Obat | Antibiotik |
Golongan | Obat resep |
Manfaat | Menangani infeksi bakteri |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak di atas 2 bulan |
Kategori kehamilan dan Menyusui | Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnyah manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnyah untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa. Kotrimoksazol diserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat inih tanpa memberi tahu dokter. |
Bentuk obat | Tablet, kaplet, suspensi |
Peringatan:
- Hati-hati dalam menggunakan kotrimoksazol bila sedang atau pernah mengalami gangguan ginjal, gangguan hati, anemia akibat kekurangan asam folat, asma bronkial, porfiria, dan kelainan hormon tiroid.
- Trimethoprim berpotensi menyebabkan hiperkalemia dan gangguan pada fungsi ginjal, diare, gangguan metabolisme asam amino fenil alanin, dan trombositopenia.
- Penggunaan trimethoprim dengan dosis tinggi dapat menyebabkan hiponatremia.
- Pengobatan jangka panjang berisiko mengakibatkan infeksi jamur.
- Pengobatan jangka panjang berisiko mengakibatkan infeksi jamur.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika Anda menerima obat-obatan lain, terutama leucovorin.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah menggunakan kotrimoksazol, segera hubungi dokter.
Dosis Kotrimoksazol
Bentuk obat menentukan kandungan zat di dalamnya. Kotrimoksazol tablet/kaplet mengandung 400 atau 800 mg sulfamethoxazole dan 80 atau 160 trimethoprim. Untuk kotrimoksazol suspensi, setiap 5 ml mengandung 200 mg sulfamethoxazole dan 40 mg trimethoprim.
Dosis kotrimoksazol berbeda-beda, tergantung kondisi, usia, dan respon tubuh terhadap obat. Berikut merupakan dosis umum kotrimoksazol:
Kondisi | Bentuk obat | Usia | Dosis |
Bronkitis kronis, Otitis media akut, infeksi saluran kemih | Oral | Dewasa dan anak-anak 12 tahun ke atas | 960 (800 mg sulfamethoxazole dan 160 mg trimethoprim), 2 kali sehari.Infeksi berat: 2,88 g/hari, dibagi menjadi dua jadwal konsumsi. |
Anak-anak | Usia 2-5 bulan: 120 mg, 2 kali sehari. Usia 6 bulan-5 tahun: 240 mg, 2 kali sehari. Usia 6-11 tahun: 480 mg, 2 kali sehari. | ||
Pneumonia pneumocystis | Oral | Dewasa | 120 g/kgBB per hari, terbagi dalam 2-4 jadwal konsumsi selama 14-21 hari. |
Anak-anak > 2 bulan | Dosis sama seperti dewasa. | ||
Pencegahan pneumonia pneumocystis | Oral | Dewasa | 960 mg, 1 kali sehari, selama 7 hari. |
Anak-anak > 2 bulan | 15-30 mg/kgBB, 2 kali sehari. Tidak dikonsumsi setiap hari melainkan 2-3 hari dalam 1 minggu. |
Mengonsumsi Kotrimoksazol dengan Benar
Gunakan kotrimoksazol sesuai anjuran dokter. Baca informasi lengkap yang tertera pada kemasan obat.
Kotrimoksazol tablet dan kapsul sebaiknyah dikonsumsi bersamaan dengan makanan. Manfaat kotrimoksazol umumnyah sudah mulai terasa setelah beberapa hari sejak pengobatan dimulai.
Untuk kotrimoksazol suspensi, kocoklah obat terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Gunakan sendok takar yang tersedia di dalam kemasan obat untuk mengonsumsinyah dan ikuti anjuran yang disampaikan dokter. Jangan menggunakan sendok makan karena dosis bisa berbeda.
Sebisa mungkin hindari paparan sinar matahari secara langsung, karena kotrimoksazol berpotensi menyebabkan kulit menjadi sensitif. Gunakan pakaian yang menutupi tubuh, losion pelindung, dan kacamata saat hendak beraktivitas di luar ruangan.
Konsumsi kotrimoksazol pada waktu yang sama setiap harinya, untuk memperoleh hasil yang maksimal. Jika terlupa, segera konsumsi obat begitu ingat, apabila jeda dengan dosis berikutnyah tidak terlalu dekat. Namun, abaikan dan jangan menggandakan dosis apabila sudah berdekatan dengan jadwal dosis selanjutnya.
Jika kondisi tak kunjung membaik, segera hubungi dokter.
Simpanlah kotrimoksazol pada suhu ruangan dan di dalam wadah tertutup untuk menghindari paparan sinar matahari, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Obat
Berikut merupakan reaksi yang dapat terjadi jika kotrimoksazol digunakan dengan obat lain:
- Berisiko menimbulkan kematian, jika digunakan dengan leucovorin.
- Berisiko menimbulkan hiperkalemia, jika dikonsumsi dengan obat golongan ACE inhibitor.
- Menyebabkan terganggunyah fungsi ginjal, jika digunakan bersama ciclosporin pada pasien transplantasi ginjal.
- Berpotensi menyebabkan urine menjadi keruh, jika dikonsumsi dengan methenamine.
- Meningkatkan risiko methemoglobinemia, jika digunakan bersama prilocaine.
- Meningkatkan risiko trombositopenia, jika dikonsumsi dengan diuretik.
- Meningkatkan risiko agranulositosis, jika digunakan dengan clozapine.
- Meningkatkan risiko anemia, jika dikonsumsi dengan pyrimethamine.
- Berpotensi menyebabkan aritmia, jika dikonsumsi dengan amidarone.
- Berisiko mengurangi efektivitas obat dapson.
- Berisiko meningkatkan kadar rifampicin, lamivudine, digoxin, dan zidovudine dalam darah.
- Berpotensi meningkatkan efek samping obat diabetes sulfonylurea, phenytoin, dan warfarin.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Kotrimoksazol
Sama seperti obat pada umumnya, kotrimoksazol juga memiliki beberapa efek samping penggunaan obat. Efek samping tersebut meliputi:
Belum ada Komentar untuk "Kotrimoksazol"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.