Etoricoxib
Etoricoxib yaitu obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang berfungsi untuk meredakan nyeri dan pembengkakan pada penderita osteoarthritis, rheumatoid arthritis, ankylosing spondylitis, dan radang sendi akibat penyakit asam urat.
Beda dengan OAINS yang biasanyah menghambat enzim cyclo-oxygenase-1 (COX 1) dan enzim cyclo-oxygenase-2 (COX 2), etoricoxib bekerja dengan hanyah menghambat enzim cyclo-oxygenase-2 (COX-2). Baik enzim COX 1 maupun COX 2 akan memproduksi prostaglandin sebagai respon akibat cedera di tubuh, yang dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan. Prostaglandin juga dihasilkan untuk melindungi dinding lambung dan usus. Beda dengan COX 1, enzim COX 2 tidak terdapat pada dinding lambung dan usus, sehingga ketika dihambat, tidak akan menurunkan perlindungan terhadap dinding lambung dan usus. Ini sebabnya, OAINS yang hanyah menghambat COX 2, seperti etoricoxib, memiliki risiko lebih kecil dalam menimbulkan efek samping sakit maag, tukak lambung, atau ulkus duodenum.
Merek dagang: Arcoxia, Etorvel, Coxiron, Orinox.
Tentang Etoricoxib
Golongan | Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), penghambat COX 2 |
Kategori | Obat resep |
Manfaat | Meredakan nyeri dan pembengkakan pada penderita osteoarthritis, rheumatoid arthritis, ankylosing spondylitis, dan radang sendi akibat penyakit asam urat |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak > 16 tahun |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori N: Belum dikategorikan. Belum ada penelitian langsung mengenai dampak obat inih terhadap kehamilan. Namun dicurigai dapat mengakibatkan persalinan berjalan lebih lama dan kelainan pada janin, terutama pada trimester terakhir kehamilan. Tidak dianjurkan mengonsumsi etoricoxib selama masa kehamilan. Belum diketahui apakah etoricoxib dapat diserap ke dalam ASI atau tidak. Konsumsi etoricoxib saat menyusui juga tidak dianjurkan |
Bentuk obat | Tablet salut selaput |
Peringatan:
- Disarankan untuk tidak mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat berat selama mengonsumsi etoricoxib, karena dapat menyebabkan kantuk dan sakit kepala.
- Harap berhati-hati bagi yang sedang mengalami dehidrasi akibat diare atau muntah-muntah, dan bagi yang mengalami pembengkakan anggota tubuh akibat penumpukkan cairan.
- Harap berhati-hati bagi yang memiliki riwayat perdarahan saluran cerna dan tukak lambung, penyakit jantung, stroke, hipertensi, gangguan fungsi hati, gangguan ginjal, diabetes, Crohn’s disease, serta kolesterol tinggi.
- Harap waspada juga bagi yang aktif merokok, sedang menjalani pengobatan infeksi, atau sudah berusia lanjut.
- Etoricoxib tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak berusia di bawah 16 tahun.
- Jika Anda mengalami reaksi alergi atau overdosis setelah menggunakan etoricoxib, segera temui dokter.
Dosis Etoricoxib
Berikut inih adalah dosis etoricoxib untuk orang dewasa yang umumnyah disarankan oleh dokter:
Kondisi | Dosis |
Ankylosing spondylitis dan rheumatoid arthritis | 90 mg satu kali sehari |
Osteoarthritis | 30-60 mg sekali sehari |
Radang sendi akibat penyakit asam urat | 120 mg sekali sehari, dengan durasi pengobatan maksimal 8 hari |
Mengonsumsi Etoricoxib dengan Benar
Pastikan untuk mengonsumsi etoricoxib sesuai dengan anjuran dokter.
Etoricoxib dapat dikonsumsi sebelum dan sesudah makan. Usahakan untuk mengonsumsinyah pada waktu yang sama setiap harinya.
Karena merupakan tablet salut selaput, telan satu tablet secara utuh, jangan dihancurkan atau dibelah.
Jika lupa mengonsumsi etoricoxib, disarankan untuk segera melakukannyah apabila jeda dengan jadwal konsumsi berikutnyah tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Tablet etoricoxib yang sudah dibuka dari kemasan sebaiknyah segera diminum, untuk menjaga tingkat kelembapan obat.
Interaksi Obat
Berikut inih adalah beberapa risiko yang mungkin terjadi jika menggunakan etoricoxib bersamaan dengan obat-obatan tertentu.
- Dapat meningkatkan efek obat warfarin, sehingga berisiko terjadi perdarahan.
- Meningkatkan kadar obat lithium dan pil KB yang mengandung ethinylestradiol dalam darah.
- Berpotensi menurunkan efek obat penurun tekanan darah golongan penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitors), misalnyah captopril; angiotensin II antagonists misalnyah valsartan; dan diuretik.
- Efektivitas etoricoxib dapat menurun jika dikonsumsi bersama dengan rifampicin.
Kenali Efek Samping Etoricoxib
Reaksi orang terhadap sebuah obat berbeda-beda. Beberapa efek samping etoricoxib yang mungkin dapat terjadi adalah:
- Mual dan muntah.
- Sakit maag.
- Konstipasi.
- Pembengkakan pada tungkai, pergelangan, dan telapak kaki.
Hipertensi.- Pusing.
- Lebam pada kulit.
Sariawan.
Segera hubungi dokter umum / dokter spesialis bila efek samping terus berlanjut atau muncul gejala:
Belum ada Komentar untuk "Etoricoxib"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.