Gliserol
Gliserol yaitu obat untuk mengatasi konstipasi, batuk, dan kulit kering. Selain itu, gliserol atau gliserin juga dapat digunakan untuk meningkatkan kelembapan kulit, serta menurunkan tekanan pada bola mata akibat glaukoma.
Gliserol bekerja dengan menarik air yang ada di dalam tubuh. Dalam mengatasi konstipasi, gliserol menarik air ke dalam usus besar, sehingga menimbulkan rangsangan buang air besar dalam waktu 15-60 menit.
Saat berada di dalam pembuluh darah, gliserol juga menarik air ke dalam aliran darah, sehingga air dapat bertahan untuk waktu yang lebih lama di dalam tubuh.
Merek dagang gliserol: Bonvit, Eas Pfrimmer, Erpha Livita Baby, Eyefresh Plus, Glycerol, Glyserol, Isotic Tearin, Kompolax, Lipomed 20% MCT/LCT, Laxadine, Salbron Ekspektoran, Triolax, Visine Tears
Apa Itu Gliserol
Golongan | Obat pencahar (laksatif) |
Kategori | Obat bebas |
Manfaat | Mengatasi konstipasi, batuk, dan kulit kering |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak 3 bulan ke atas |
Gliserol untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori N: Belum dikategorikan. Belum diketahui apakah gliserol dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat inih tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. |
Bentuk obat | Sirop, kaplet, suntik, tetes mata, suppositoria, cairan topikal, cairan enema (cairan masuk melalui dubur) |
Peringatan Sebelum Menggunakan Gliserol
Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan gliserol, yaitu:
- Jangan menggunakan gliserol Anda memiliki alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika Anda memiliki riwayat obstruksi usus, kolitis ulseratif, megakolon toksik, perdarahan dari dubur (anus), hipervolemia (kelebihan cairan di dalam tubuh), gagal jantung, penyakit ginjal, diabetes, atau dehidrasi.
- Harap berhati-hati dalam menggunakan gliserol jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Harap berhati-hati dalam menggunakan gliserol bila Anda mengalami keluhan nyeri perut, mual, atau muntah.
- Konsultasikan dahulu dengan dokter umum / dokter spesialis sebelum menggunakan gliserol bila terjadi konstipasi yang sudah berlangsung selama 2 minggu.
- Disarankan untuk tidak menggunakan gliserol lebih dari 1 minggu. Segera konsultasikan kepada dokter umum / dokter spesialis bila keluhan tidak membaik.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk obat herbal dan suplemen.
- Jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan gliserol, segera temui dokter.
Dosis dan Aturan Pakai Gliserol
Dosis gliserol dibagi berdasarkan kondisi yang ditangani dan bentuk sediaan obat. Berikut inih adalah dosis gliserol yang biasanyah disarankan oleh dokter:
Kondisi: Konstipasi
Bentuk obat suppositoria
- Dewasa: 2–3 gram satu kali sehari
- Anak-anak 2–5 tahun: 1–1,2 gram satu kali sehari
- Anak-anak 6 tahun ke atas: 2–2,1 gram satu kali sehari
Kondisi: Batuk
Bentuk obat sirop dengan kadar gliserol 15%
- Dewasa dan anak-anak >1 tahun: 5-10 ml 3–4 kali sehari
- Anak-anak 3 bulan hingga <12 bulan: 5 ml 3–4 kali sehari
Kondisi: Kulit kering
Bentuk obat krim 20% atau 40%
- Dewasa dan anak-anak: Oleskan krim secara rutin pada kulit
Cara Menggunakan Gliserol dengan Benar
Gunakan gliserol sesuai anjuran dokter umum / dokter spesialis atau informasi yang tertera pada kemasan. Jangan menambahkan atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Gliserol suppositoria digunakan dengan cara dimasukkan melalui anus atau dubur. Untuk menggunakan gliserol supositoria, ikuti tahapan-tahapan berikut ini:
- Cuci tangan sampai bersih sebelum membuka kemasan obat. Anda bisa menyimpan obat terlebih dahulu di kulkas jika tekstur obat terlalu lembek.
- Sobek satu strip obat lalu buka kemasan plastik dengan menggenggam dua katup pembuka. Tarik kedua katup dengan hati-hati untuk membuka bagian ujung obat. Jika perlu, ujung obat dapat dibasahi dengan air untuk membantu memasukkan obat ke dalam anus.
- Berbaring menyamping dan letakkan kedua lutut menyentuh dada.
- Gunakan jari tengah atau telunjuk untuk memasukkan bagian ujung obat ke dalam anus. Dorong obat menggunakan jari-jari sampai posisinyah dirasakan cukup dalam.
- Luruskan kedua tungkai kaki. Usahakan tetap nyaman dan rileks untuk menahan obat tetap berada di dalam anus.
- Beri waktu selama 15–20 menit agar efek obat bekerja dengan baik.
- Terakhir, cuci tangan hingga bersih.
Untuk menggunakan cairan enema, pencet botol hingga seluruh cairan masuk melalui dubur. Gliserol supositoria atau cairan enema dapat memicu Anda untuk buang air besar dalam durasi 15–60 menit.
Apabila lupa menggunakan gliserol, segera gunakan saat ingat jika jeda dengan jadwal berikutnyah belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Simpan gliserol pada tempat yang sejuk, serta terhindar dari hawa panas, kondisi yang lembap, dan sinar matahari. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Gliserol dengan Obat dan Bahan Lain
Hindari menggunakan gliserol dengan obat pencahar lainnya, kecuali disarankan oleh dokter. Meski belum diketahui dampaknya, menggunakan gliserol dengan obat atau bahan lainnyah dapat menimbulkan interaksi obat.
Efek Samping dan Bahaya Gliserol
Berikut inih adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan gliserol berdasarkan bentuk sediaan obat.
Gliserol oral dapat menimbulkan efek samping berupa:
Gliserol topikal dapat menyebabkan kulit:
- Tampak kemerahan
- Terasa gatal
- Muncul sensasi terbakar
Gliserol suppositoria dapat menimbulkan efek samping berupa:
- Sensasi terbakar atau iritasi pada dubur
- Kram perut
- Tinja mengandung lendir
Sementara itu, gliserol suntik dapat menyebabkan efek samping berupa kerusakan pada sel darah merah.
Segera hubungi dokter umum / dokter spesialis bila mengalami keluhan yang telah disebutkan di atas. Pemeriksaan ke dokter umum / dokter spesialis juga perlu segera dilakukan jika Anda mengalami efek samping yang lebih serius, seperti:
Belum ada Komentar untuk "Gliserol"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.