Simeprevir
Simeprevir yaitu obat antivirus yang digunakan dalam pengobatan hepatitis C. Obat inih akan dikombinasikan dengan obat antivirus lain, seperti ribavirin, peginterferon alfa, atau sofosbuvir, untuk meningkatkan efektivitasnya.
Simeprevir hanyah dapat digunakan dengan resep dokter. Obat inih bekerja dengan menghalangi protease, yaitu enzim yang penting untuk pembentukan hepatitis C virus HCV. Terhalangnyah kerja enzim protease akan mengurangi jumlah virus hepatitis yang terbentuk.
Merk dagang simeprevir: -
Apa Itu Simeprevir?
Golongan | Antivirus |
Kategori | Obat resep |
Manfaat | Mengobati hepatitis C |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Simeprevir untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori N: Belum dikategorikan. Simeprevir belum diketahui dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat inih tanpa memberi tahu dokter. |
Bentuk obat | Kapsul |
Peringatan Sebelum Menggunakan Simeprevir:
- Jangan menggunakan simeprevir jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat ini.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol jika Anda menderita hepatitis C karena akan semakin merusak hati.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika Anda pernah menjalani transplantasi hati atau sedang menjalani fototerapi.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika Anda pernah menderita penyakit hati lainnya, seperti hepatitis B.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat golongan sulfonamida (sulfa).
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis tentang obat, vitamin, suplemen, atau produk herbal, yang sedang dikonsumsi, terutama jika Anda sedang menggunakan erythromycin, clarithromycin, rifampicin, carbamazepine, phenobarbital, phenytoin, warfarin, ketoconazole, atau amiodarone.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan. Simeprevir biasanyah dikombinasikan dengan ribavirin. Ribavirin berbahaya bagi janin.
- Hindari paparan matahari secara langsung saat beraktivitas di luar ruangan, karena simeprevir membuat kulit lebih sensitif terhadap cahaya matahari.
- Segera temui dokter umum / dokter spesialis jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan simeprevir.
Dosis dan Aturan Pakai Simeprevir
Simeprevir hanyah boleh digunakan sesuai resep dokter. Dosis umum simeprevir untuk mengobati hepatitis C kronis pada orang dewasa adalah 150 mg sekali sehari. Simeprevir umumnyah dikombinasikan dengan antivirus lain, seperti peginterferon alfa, ribavirin, atau sofosbuvir.
Durasi pengobatan pada tiap pasien berbeda-beda. Dosis yang diresepkan dokter umum / dokter spesialis akan disesuaikan dengan usia dan kondisi pasien.
Cara Mengonsumsi Simeprevir dengan Benar
Ikuti petunjuk dokter umum / dokter spesialis atau baca petunjuk penggunaan yang terdapat di kemasan obat sebelum menggunakan simeprevir. Simeprevir dapat dikonsumsi saat makan atau sesudah makan.
Kapsul simeprevir perlu ditelan bulat-bulat, tidak boleh dipotong, digigit, atau dihancurkan. Simeprevir sebaiknyah dikonsumsi pada waktu yang sama setiap harinya.
Jangan berhenti menggunakan simeprevir sebelum waktunya. Berhenti menggunakan obat sebelum obat habis dapat meningkatkan risiko kekambuhan penyakit.
Bila lupa mengonsumsi obat segera konsumsi begitu teringat. Jika waktu penggunaan dosis selanjutnyah sudah dekat, jangan menggandakan dosis pada waktu konsumsi dosis selanjutnya.
Simpan simeprevir di tempat tertutup bersuhu ruangan yang terhindar dari kelembapan, hawa panas, dan sinar matahari langsung. Jauhkan obat inih dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Simeprevir dengan Obat dan Bahan Lain
Ada beberapa interaksi obat yang dapat terjadi jika simeprevir digunakan dengan obat-obatan lain, yaitu:
- Peningkatan efek antikoagulan dari warfarin
- Peningkatan kadar obat antiaritmia, seperti disopyramide, flecainide, dan mexiletine
- Penurunan kadar simeprevir jika digunakan dengan carbamazepine, phenobarbital, phenytoin, rifampicin, atau John’s wort
- Peningkatan kadar simeprevir jika digunakan dengan obat, seperti ciclosporin, ketoconazole, obat golongan makrolida, seperti erythromycin
- Peningkatan kadar dan efektivitas dari simeprevir jika digunakan dengan doxorubicin
- Peningkatan kadar amiodarone di dalam tubuh
Efek Samping dan Bahaya Simeprevir
Simeprevir dapat menyebabkan berbagai efek samping berikut:
- Mual
- Pingsan atau terasa ingin pingsan
- Nyeri otot dan sendi
- Nyeri dada
- Sariawan
- Sulit bergerak
- Sendi bengkak
- Konjungtivitis.
- Kulit kering, bersisik, pecah-pecah, dan mudah terbakar matahari
Lakukan pemeriksaan ke dokter umum / dokter spesialis jika keluhan di atas tidak kunjung sembuh atau semakin parah. Segera temui dokter umum / dokter spesialis jika mengalami reaksi alergi obat yang ditandai dengan sulit bernapas, bengkak pada bibir atau kelopak mata, dan munculnyah ruam gatal dan bengkak pada kulit.
Belum ada Komentar untuk "Simeprevir"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.