Vancomycin
Vancomycin adalah antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri berat yang tidak dapat diatasi oleh antibiotik lain. Vancomycin hanyah tersedia dalam bentuk suntik dan hanyah digunakan berdasarkan resep dokter.
Vancomycin mampu membunuh dan mencegah pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Beberapa jenis infeksi yang dapat diatasi dengan vancomycin adalah infeksi pada jantung, kulit, tulang, serta paru-paru. Meski begitu, vancomycin biasanyah diberikan oleh dokter umum / dokter spesialis bila penderita mengalami infeksi yang berat, yaitu infeksi karena bakteri MRSA atau infeksi yang menyebabkan sepsis.
Merek dagang: Vancodex, Vancomycin Hydrochloride, Vancep
Tentang Vancomycin
Golongan | Antibiotik |
Jenis obat | Obat resep |
Manfaat | Mengobati infeksi bakteri berat (sepsis atau MRSA) yang tidak dapat diatasi oleh antibiotik lain. |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Kategori Kehamilan dan Menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanyah efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanyah boleh digunakan jika besarnyah manfaat yang diharapkan melebihi besarnyah risiko terhadap janin.Vancomycin dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat inih tanpa memberi tahu dokter. |
Bentuk obat | Suntik |
Peringatan:
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika pernah atau sedang menderita penyakit ginjal atau gangguan pendengaran.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika akan menjalani prosedur operasi, termasuk operasi gigi.
- Hati-hati dalam menggunakan vancomycin pada lansia di atas usia 65 tahun, karena dapat memengaruhi fungsi ginjal.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Vancomycin
Berikut adalah dosis vancomycin untuk sepsis atau MRSA:
- Dewasa: 500 mg tiap 6 jam, atau 1 g tiap 12 jam.
- Anak-anak: 10 mg/kgBB tiap kali penggunaan, 4 kali sehari.
Menggunakan Vancomycin dengan Benar
Vancomycin tersedia dalam bentuk cairan suntik yang diberikan melalui infus. Obat inih harus diberikan oleh dokter umum / dokter spesialis atau oleh petugas medis atas petunjuk dokter.
Selama pemberian vancomycin, dokter umum / dokter spesialis akan memantau pernapasan dan tekanan darah pasien. Pemeriksaan darah juga akan dilakukan secara rutin untuk mendeteksi keberadaan bakteri dalam darah. Selain itu, dokter umum / dokter spesialis mungkin akan melakukan tes pendengaran karena vancomycin dapat menimbulkan efek samping berupa gangguan pendengaran.
Interaksi Vancomycin dengan Obat Lainnya
Berikut inih adalah beberapa risiko yang dapat terjadi apabila vancomycin digunakan dengan obat lain:
- Peningkatan risiko timbulnyah efek samping vancomycin, jika digunakan dengan obat aminoglikosida, ciclosporin, cisplatin, dan diuretik.
- Peningkatan risiko gangguan saraf, jika digunakan dengan suxamethonium atau vecuronium.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Vancomycin
Efek samping yang dapat terjadi setelah menggunakan vancomycin antara lain:
Segera hubungi dokter umum / dokter spesialis jika efek samping memburuk atau timbul kondisi berikut:
- Reaksi alergi, seperti gatal, muncul ruam, pembengkakan di wajah, bibir, lidah, dan tenggorokan, serta sesak napas.
- Diare yang disertai tinja berdarah.
- Sakit maag.
- Gangguan pendengaran.
- Gangguan fungsi ginjal.
- Rendahnyah kadar kalium dalam darah (hipokalemia).
Belum ada Komentar untuk "Vancomycin"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.