Vitamin E
Alfa tokoferol atau vitamin E adalah jenis vitamin yang berfungsi untuk memelihara kesehatan kulit, kesuburan organ reproduksi, mata, sel darah, dan otak. Vitamin E alami terdapat pada makanan sehari-hari.
Sumber vitamin E utama dari makanan sehari-hari adalah dari minyak nabati, seperti minyak zaitun, minyak kelapa sawit, dan minyak kelapa. Selain itu, vitamin E dapat diperoleh dalam jumlah kecil dari sayur dan buah, seperti brokoli, bayam, dan kacang-kacangan.
Pada umumnya, kebutuhan vitamin E seseorang dapat dipenuhi dengan mengonsumsi makanan-makanan tersebut dengan cukup. Namun beberapa orang dapat mengalami kekurangan vitamin E, baik akibat malnutrisi atau gangguan penyerapan vitamin E. Sebagian besar tanda kekurangan vitamin E tidak begitu jelas, sehingga banyak orang yang tidak menyadari bahwa tubuhnyah kekurangan vitamin ini.
Suplemen vitamin E dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan hariannya. Suplemen vitamin E tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan vitamin E 200 IU atau 400 IU.
Merek dagang vitamin E: Dalfarol, Evigra, Good Life Vit E 400, Natur-E, Toco-E, E-400, Lanturol-200 / 400, Santa-E
Apa Itu Vitamin E?
Golongan | Vitamin |
Kategori | Obat bebas dan resep |
Manfaat | Mengatasi defisiensi vitamin E dan meningkatkan daya tahan tubuh. |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Kategori kehamilan dan menyusui | Dosis dalam batas konsumsi harian (≤15 mg//hari)Kategori A: Studi terkontrol pada wanita hamil tidak menunjukkan adanyah risiko terhadap janin, dan kecil kemungkinannyah untuk membahayakan janin. |
Dosis lebih tinggi dari batas konsumsi harian (>15 mg/hari)Kategori C: Studi terhadap binatang percobaan memperlihatkan adanyah efek samping pada janin, namun belum ada studi terkontrol terhadap wanita hamil. Obat hanyah boleh digunakan jika besarnyah manfaat yang diharapkan melebihi besarnyah risiko terhadap janin. | |
Vitamin E untuk ibu menyusuiVitamin E dapat terserap ke dalam ASI. Suplemen vitamin E hanyah boleh digunakan jika kebutuhan harian ibu menyusui belum terpenuhi. | |
Bentuk obat | Tablet dan kapsul |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Vitamin E:
- Perokok dan penderita penyakit Alzheimer, penurunan fungsi mental, kerusakan mata, gangguan ginjal, penyakit jantung, diabetes, penyakit kulit, defisiensi vitamin K, dan gangguan pembekuan darah perlu berhati-hati dalam mengonsumsi suplemen vitamin E.
- Konsultasikan dengan dokter umum / dokter spesialis jika timbul reaksi alergi terhadap suplemen vitamin E.
- Hentikan penggunaan suplemen vitamin E dua minggu sebelum menjalani operasi karena dapat meningkatkan risiko perdarahan saat operasi.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis dan Aturan Pakai Vitamin E
Seseorang yang menderita penyakit yang membutuhkan tambahan vitamin E dapat memenuhi kebutuhannyah dengan mengonsumsi suplemen vitamin E. Dosis suplemen vitamin E akan ditentukan sesuai dengan kondisi yang dialami. Berikut adalah rincian dosis yang umumnyah disarankan dokter:
Kondisi: Defisiensi vitamin E
Anak-anak: 2-20 mg/kgBB, satu kali sehari
Dewasa: 40-50 mg per hari
Kondisi: Cystic fibrosis
Anak-anak: 50-200 mg, satu kali sehari
Dewasa:100-200 mg per hari
Kondisi: Kelainan abetalipoproteinemia
Anak-anak: 50-100 mg/kg satu kali sehari
Dewasa: 50-100 mg/kg per hari
Sebagai informasi, 1 mg vitamin E setara dengan 1-2 IU vitamin E. Mengingat takaran dosis yang perlu disesuaikan dengan kondisi yang dialami, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter umum / dokter spesialis sebelum mengonsumsi vitamin E agar terhindar dari overdosis atau efek samping.
Kebutuhan normal harian vitamin E
Kebutuhan vitamin E harian berbeda-beda pada setiap orang, tergantung usianya. Kebutuhan vitamin E seseorang dapat dikatakan tercukupi jika sudah sesuai dengan angka kecukupan gizi atau AKG vitamin E. Berikut adalah rincian AKG untuk seseorang sesuai usianya:
Usia | AKG per hari |
0-6 bulan | 4 mg |
7-12 bulan | 5 mg |
1-3 tahun | 6 mg |
4-8 tahun | 7 mg |
9-13 tahun | 11 mg |
14-18 tahun | 15 mg |
Dewasa | 15 mg |
Ibu hamil | 15 mg |
Ibu menyusui | 19 mg |
Cara Mengonsumsi Vitamin E dengan Benar
Pastikan untuk membaca informasi pada kemasan obat atau mengikuti anjuran dokter umum / dokter spesialis dalam mengonsumsi vitamin E. Konsumsilah vitamin E bersama dengan makanan karena penyerapan vitamin E di dalam tubuh memerlukan lemak dari makanan.
Jika akan menjalani operasi dan sedang mengonsumsi vitamin E, beritahukan kepada dokter umum / dokter spesialis tentang hal tersebut. Dokter akan meminta konsumsi vitamin E untuk dihentikan terlebih dahulu jika perlu.
Jika sudah mengonsumsi suplemen vitamin E untuk jangka panjang, disarankan untuk berkonsultasi kembali dengan dokter umum / dokter spesialis agar terhindar dari efek samping atau overdosis.
Suplemen vitamin dan mineral dikonsumsi untuk melengkapi kebutuhan tubuh akan vitamin dan mineral, terutama ketika asupan vitamin dan mineral dari makanan tidak bisa memenuhi kebutuhan tubuh. Namun, suplemen hanyah digunakan sebagai pelengkap kebutuhan nutrisi tubuh, bukan sebagai pengganti nutrisi dari makanan.
Interaksi Vitamin E dengan Obat Lain
Berikut inih adalah beberapa interaksi yang mungkin terjadi jika mengonsumsi vitamin E bersamaan dengan obat-obatan tertentu:
- Terganggunyah penyerapan vitamin E, jika dikonsumsi bersama dengan cholestyramine dan orlistat.
- Risiko perdarahan, bila mengonsumsi vitamin E dosis tinggi dengan warfarin.
- Penurunan efektivitas suplemen zat besi.
Efek Samping dan Bahaya Vitamin E
Vitamin E jarang menyebabkan efek samping terutama jika dikonsumsi dalam dosis yang sesuai. Namun jika dikonsumsi secara berlebihan, vitamin E dapat menyebabkan:
- Diare
- Mual
- Kram perut
- Sakit kepala
- Tubuh menjadi lemah
- Ruam kulit
- Gangguan pada penglihatan
Segera temui dokter umum / dokter spesialis jika Anda mengalami gejala efek samping, agar dapat diberikan penanganan yang tepat.
Belum ada Komentar untuk "Vitamin E"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.