Acetazolamide
Acetazolamide yaitu obat golongan diuretik yang dapat digunakan untuk mencegah dan mengurangi gejala penyakit ketinggian (altitude sickness), seperti sakit kepala, kelelahan, pusing, muntah, dan sesak napas. Gejala ini biasanyah dialami oleh seseorang yang melakukan pendakian menuju dataran tinggi (di atas 3.000 meter di atas permukaan laut) dengan laju yang terlalu cepat.
Ketika pendakian dilakukan terlalu cepat, tubuh tidak memiliki waktu yang cukup untuk beradaptasi dengan tekanan udara dan rendahnyah kadar oksigen yang ada di ketinggian. Hal itu menyebabkan terjadinyah kebocoran cairan pada pembuluh darah kapiler. Cairan inih akan menyebar ke otak, paru-paru, dan bagian tubuh lain, menumpuk, hingga akhirnyah menyebabkan gejala-gejala penyakit ketinggian. Acetazolamide bekerja dengan cara mengurangi penumpukan cairan tersebut.
Selain itu, acetazolamide dapat dikombinasikan dengan obat lainnyah untuk mengatasi penyakit glaukoma dan mengontrol kejang pada epilepsi.
Merek dagang: Glauseta
Tentang Acetazolamide
Golongan | Diuretik |
Kategori | Obat resep |
Manfaat |
|
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanyah efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanyah boleh digunakan jika besarnyah manfaat yang diharapkan melebihi besarnyah risiko terhadap janin. Acetazolamide dapat diserap ke dalam ASI, tidak boleh digunakan selama menyusui. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan:
- Hati-hati menggunakan acetazolamide bila pernah atau sedang mengalami hipokalemia, hiponatremia, asidosis, gangguan hati, gangguan ginjal, sirosis, penyakit paru obstruktif kronis, emfisema, dan diabetes.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika sedang mengonsumsi obat-obatan lain, terutama antibiotik sulfonamida dan aspirin.
- Penggunaan acetazolemide pada pasien lanjut usia harus dengan anjuran dan pengawasan dokter.
- Hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin selama menjalani pengobatan dengan acetazolamide, karena obat inih dapat menyebabkan kantuk.
- Obat inih dapat menurunkan kadar kalium dalam tubuh. Selama menjalani pengobatan, perbanyak mengonsumsi makanan atau minuman yang banyak mengandung kalium, seperti pisang atau jus jeruk.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi acetazolamide, segera temui dokter.
Dosis Acetazolamide
Dosis Acetazolamide berbeda-beda untuk setiap pasien. Berikut inih adalah dosis umum penggunaan Acetazolamide untuk beberapa kondisi:
- Mencegah dan meredakan gejala penyakit ketinggian
Dewasa: 500-1000 mg per hari, yang dibagi menjadi beberapa jadwal konsumsi. Dianjurkan untuk diminum 1-2 hari sebelum pendakian. Jika diperlukan, dapat dilanjutkan selama 2 hari saat berada di dataran tinggi.
- Epilepsi dan glaukoma
Dewasa: 250-1000 mg per hari, yang dibagi menjadi beberapa jadwal konsumsi. Dapat diminum sebagai obat tunggal atau dikombinasikan dengan obat lain.
Anak di atas 12 tahun: 8-30 mg/kgBB, dalam dosis yang dibagi menjadi beberapa jadwal konsumsi. Dosis maksimal adalah 750 mg per hari.
- Diuresis
Dewasa: 230-375 mg, sekali sehari.
Mengonsumsi Acetazolamide dengan Benar
Dalam mengonsumsi acetazolamide, ikuti anjuran dokter umum / dokter spesialis dan baca petunjuk yang tertera pada kemasan obat.
Acetazolamide dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan.
Pastikan untuk mengonsumsi acetazolamide pada waktu yang sama setiap harinya, agar hasil pengobatan maksimal. Bagi pasien yang lupa mengonsumsi acetazolamide, disarankan untuk segera melakukannyah begitu ingat, apabila jadwal konsumsi berikutnyah tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Segera temui dokter umum / dokter spesialis jika gejala tidak kunjung membaik.
Interaksi Obat
Berikut inih adalah interaksi yang dapat terjadi jika menggunakan acetazolemide dengan obat lain:
- Meningkatkan kadar phenytoin dalam darah dan risiko osteomalacia.
- Berpotensi meningkatkan efek samping obat antifolat, seperti pyrimethamine.
- Dapat mengurangi efektivitas lithium.
- Meningkatkan risiko batu ginjal, jika dikonsumsi dengan natrium bikarbonat.
- Meningkatkan kadar obat ciclosporin dalam darah.
- Meningkatkan risiko anoreksia, asidosis, koma, atau kematian, jika dikonsumsi dengan aspirin dosis tinggi.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Acetazolamide
Efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi acetazolamide adalah:
- Mengantuk
- Kebingungan
- Anoreksia
- Kejang
- Kesemutan
- Sensitif terhadap sinar matahari
- Lemas
- Kelumpuhan
Belum ada Komentar untuk "Acetazolamide"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.