Spiramycin
Spiramycin yaitu obat antibiotik makrolid yang digunakan untuk mengatasi sejumlah infeksi bakteri. Selain infeksi bakteri, spiramycin juga digunakan untuk mengobati infeksi parasit Toxoplasma gondii (toksoplasmosis) pada wanita hamil dan cryptosporidiosis pada individu dengan daya tahan tubuh yang rendah. Namun penggunaan spiramycin untuk mengobati cryptosporidiosis masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Spiramycin bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri.
Merek dagang: Spiranter, Kalbiotic, Rovadin, Spiramycin, Varoc, Provamed, Spiradan, Provamed, Rofacin, Osmycin, Medirov, Ismacrol, Inamycin
.
Tentang Spiramycin
Golongan | Antibiotik makrolid |
Kategori | Obat resep |
Manfaat | Mengobati infeksi bakteri atau toksoplasmosis saat kehamilan |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Kategori kehamilan dan Menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanyah efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanyah boleh digunakan jika besarnyah manfaat yang diharapkan melebihi besarnyah risiko terhadap janin.Spiramycin dapat diserap ke dalam ASI. Bagi ibu menyusui, jangan menggunakan obat inih tanpa berkonsultasi dengan dokter umum / dokter spesialis terlebih dahulu. |
Bentuk obat | Tablet, tablet salut selaput, kaplet, sirop |
Peringatan:
- Harap hati-hati bagi penderita gangguan hati, gangguan saluran empedu, dan aritmia.
- Beri tahu dokter umum / dokter spesialis jika sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen dan produk herba.
- Lakukan pemeriksaan rutin uji fungsi hati apabila mengonsumsi obat ini.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi spiramycin, segera temui dokter.
Dosis Spiramycin
Kondisi | Usia | Dosis | |
Infesksi bakteri | Dewasa | 1-2 gr (3-6 juta unit) per hari, yang dibagi ke dalam 2 jadwal konsumsi. Untuk infeksi berat, berikan 2-2,5 gr (6-7,5 juta unit) per hari, yang dibagi ke dalam 2 jadwal konsumsi. | |
Bayi dan anak-anak | Anak dengan berat badan (BB) 20 kg atau lebih: 25 mg (75 ribu unit)/kgBB, dua kali sehari. | ||
Toksoplasmosis | Wanita hamil |
| |
Bayi dan anak-anak |
|
Mengonsumsi Spiramycin dengan Benar
Ikuti anjuran dokter umum / dokter spesialis dan baca keterangan yang tertera pada kemasan obat dalam mengonsumsi spiramycin.
Konsumsi obat inih lebih baik dilakukan pada saat perut kosong. Namun, jika pasien mengalami nyeri pada lambung, spiramycin dapat dikonsumsi bersamaan dengan makanan.
Untuk spiramycin sirop, gunakan sendok takar yang tersedia dalam kemasan atau sendok takar khusus obat. Jangan menggunakan sendok biasa karena ukurannyah tidak sesuai dengan yang dianjurkan. Biasakan untuk mengocok botol terlebih dahulu sebelum mengonsumsi sirop obat.
Khusus untuk spiramycin tablet salut selaput, jangan membelah, mengunyah, atau menggerus obat. Spiramycin tablet salut selaput harus diminum secara utuh.
Saat gejala mulai membaik, tetap lanjutkan pengobatan sesuai anjuran dokter. Jangan menghentikan konsumsi spiramycin sebelum waktu yang ditentukan oleh dokter, karena dapat menyebabkan infeksi kambuh kembali.
Gunakan spiramycin di waktu yang sama setiap harinya, untuk memperoleh hasil yang optimal. Bagi pasien yang lupa mengonsumsi obat ini, disarankan untuk segera melakukannyah jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnyah tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Interaksi Obat
Berikut inih adalah interaksi yang dapat terjadi apabila mengonsumsi spiramycin bersama dengan obat lain:
- Mengurangi penyerapan obat carbidopa dan mengurangi kadar obat levodopa dalam darah.
- Meningkatkan risiko gangguan irama jantung, jika dikonsumsi dengan cisapride atau terfenadine.
- Meningkatkan risiko distonia, jika dikonsumsi dengan fluphenazine.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Spiramycin
Efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi spiramycin adalah:
- Mual
- Muntah
- Nyeri perut
- Diare
- Gatal
- Kolitis pseudomembran.
- Ruam kulit
- Urtikaria
- Reaksi alergi berat (anafilaktik)
- Kesemutan
- Gangguan saraf
- Aritmia
Belum ada Komentar untuk "Spiramycin"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.